Seorang tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengalami penyiksaan dari majikannya di Jordania karena dinilai tidak rapi melakukan pekerjaan rumah tangga. Kartini (13), tenaga kerja Indonesia asal Dusun Muara, Desa Ciparage Jaya, Kecamatan Cilamaya, Karawang, mengaku selalu mendapat perlakuan buruk dari majikannya di Jordania sejak sepekan mulai bekerja. "Baru seminggu bekerja di sana (Jordania), saya sudah disiksa. Bahkan, dalam sehari, saya hanya diberi makan satu kali oleh majikan," kata Kartini di Karawang, Senin (19/7/2010). Kartini mengatakan, jenis siksaan yang dialaminya bermacam-macam, seperti dengan cara disetrika bagian pergelangan tangan kanan dan kiri, dipukuli, diinjak-injak, dan digunduli. Majikannya menyiksa Kartini hanya dengan alasan sederhana, yaitu karena tidak rapi dalam menjalankan tugas atau pekerjaan rumah tangga dan juga tidak lancar berkomunikasi. Saat ini, luka akibat penyiksaan yang dialami Kartini masih membekas karena ia mengaku penyiksaan yang dialaminya selama bekerja di Jordania cukup berat. Anak dari pasangan Eming (42) dan Renih (42) itu berangkat menjadi tenaga kerja Indonesia pada 27 Agustus 2009 melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) PT Baba Metro Utama. Kemudian, Kartini pulang ke Indonesia pada 13 Juli 2010 karena merasa tidak sanggup mengalami penderitaan di Jordania. Pada Agustus 2009, Kartini mengaku memutuskan pergi ke luar negeri untuk menjadi tenaga kerja wanita (TKW) karena ingin membantu perekonomian orangtuanya. "Saya menjadi TKW karena ingin membantu orangtua membuat rumah. Namun, keinginan itu tidak tercapai karena selama bekerja 10 bulan di Jordania tidak digaji," kata Kartini.
0 Komentar:
Posting Komentar