Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia di Malaysia digunduli, dipukuli dengan besi, dan dipaksa tidur di WC hingga diselamatkan polisi Malaysia.
Polisi Malaysia melakukan penyerbuan ke sebuah rumah di kawasan Taman Sentosa, Klang Selangor, Selasa sore dan menyelamatkan Mantik Hani (36 tahun) yang disiksa dua majikannya.
Warga Indonesia itu ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat dan tidak sadarkan diri dengan luka-luka parah, demikian media massa Malaysia melaporkan, Rabu.
Mantik Hani terluka hampir lima sentimeter di tubuhnya sehingga tulang kakinya terlihat. Luka itu diduga akibat pukulan dengan batang besi.
Seorang pengacara Gerald Lazarus mengatakan, dia menerima informasi adanya penyiksaan itu dari seorang wanita yang menelefonnya dan menyebutkan bahwa ada seorang wanita yang tidak sadarkan diri dalam WC.
"Ketika tiba di lokasi, wanita itu mengaku tidak berani masuk karena ada seorang laki-laki berdiri di pintu luar. Saya kemudian segera melaporkan kejadian ini ke kantor polisi Sentosa," ujar Gerald di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Setelah menerima laporan Gerald, lima orang polisi pergi ke lokasi dan menemukan korban dalam keadaan tidak sadar di WC majikannya. Mantik Hani kemudian dilarikan ke rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Kepala polisi Klang Mat Yusop mengatakan sudah menahan majikan perempuan dan optimistis dapat menangkap majikan laki-laki. Terdakwa langsung dibawa ke pengadilan agar polisi mendapatkan izin untuk penahanan dan interogasi.
Sebelumnya, dua pembantu Indonesia mengalami penyiksaan parah di Malaysia yakni Siti Hajar dan Modesta. Akibat kasus itu, Indonesia menghentikan sementara pengiriman pembantu ke Malaysia sejak 26 Juni 2009 hingga kini.
Polisi Malaysia melakukan penyerbuan ke sebuah rumah di kawasan Taman Sentosa, Klang Selangor, Selasa sore dan menyelamatkan Mantik Hani (36 tahun) yang disiksa dua majikannya.
Warga Indonesia itu ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat dan tidak sadarkan diri dengan luka-luka parah, demikian media massa Malaysia melaporkan, Rabu.
Mantik Hani terluka hampir lima sentimeter di tubuhnya sehingga tulang kakinya terlihat. Luka itu diduga akibat pukulan dengan batang besi.
Seorang pengacara Gerald Lazarus mengatakan, dia menerima informasi adanya penyiksaan itu dari seorang wanita yang menelefonnya dan menyebutkan bahwa ada seorang wanita yang tidak sadarkan diri dalam WC.
"Ketika tiba di lokasi, wanita itu mengaku tidak berani masuk karena ada seorang laki-laki berdiri di pintu luar. Saya kemudian segera melaporkan kejadian ini ke kantor polisi Sentosa," ujar Gerald di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Setelah menerima laporan Gerald, lima orang polisi pergi ke lokasi dan menemukan korban dalam keadaan tidak sadar di WC majikannya. Mantik Hani kemudian dilarikan ke rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Kepala polisi Klang Mat Yusop mengatakan sudah menahan majikan perempuan dan optimistis dapat menangkap majikan laki-laki. Terdakwa langsung dibawa ke pengadilan agar polisi mendapatkan izin untuk penahanan dan interogasi.
Sebelumnya, dua pembantu Indonesia mengalami penyiksaan parah di Malaysia yakni Siti Hajar dan Modesta. Akibat kasus itu, Indonesia menghentikan sementara pengiriman pembantu ke Malaysia sejak 26 Juni 2009 hingga kini.
0 Komentar:
Posting Komentar