Awal bulan Mei 2011 lepas sempat geger di Johor - Malaysia, dikarenakan satu perguruan tinggi dibawah Kementerian Perumahan dan Kerajaan Tempatan, “Akademi Jabatan Bomba dan Penyelamat”, jika di Indonesia “Pemadam Kebaran”, menerima calon mahasiswa baru.
Mungkin ini tantangan atau ingin tampil beda, maka seoarang gadis 28 th Hizyaty di Johor dimana akademi itu berada ikut mendaftar untuk menjadi mahasiswa pelatin bomba atau pelatih pemadam kebakaran di perguruan tinggi itu.
Ternyata lamaran kuliah Hizyaty diterima dan dia tidak menyangka, begitu hari pertama kegiatan calon mahasiswa yang diterima masuk kampus, eh Hizyaty yang cantik dengan rambut ter-urai cukup panjang itu langsung digunduli seperti untuk semua calon mahasiswa lelaki, persis. Plontos….olalalaa.
Hizyati tentulah menangsi, walaupun tidak berteriak teriak, dia langsung tinggalkan itu kampus, mungkin dia bilang “Orra Patek - en “, sono gila apa!………...hahahaha, …….Onno Ae!. Kesian Hizyaty, pelecehan terhadap kaum perempuan?
Dikabarkan kemarin Menteri Perumahan dan Kerajaan Tempatan yang membawahi akademi itu telah meminta maaf kepada Hizyaty dan keluarganya atas perlakuan pihak pengurus akademi yang dinggap sudah keterlaluan. Mentang mentang sekolah yang banyak diminati kaum lelaki, langsung saja main gundul!…...hehe.
Ini pembelajaran bagi kita semua. Salahkan yang gundulin?……. Memang dilematis ternyata, karena aturan untuk menjadi mahasiswa pelatih pemadam kebakaran itu rambut harus dipotong pendek, tetapi dalam prakteknya di gunduli. Tidak ada aturan jika perempuan harus bagaimana.
Pihak adademi mungkin sudah benar disatu sisi, menerima sesiapa saja tanpa membedakn jenis kelamin lelaki atau permpuan. Mau lelaki atau perempuan asal mau dan mampu, tes lulus, ya sudah. Aturan main-nya yang belum siap dalam banyak hal aturan untuk kaum lelaki tidak cocok untuk kaum perempuan. Belum lagi aturan apakah nanti saat kuliah boleh menggunakan jilbab atau tidak?………Tidak boleh!………kenapa?,….. jaman sekarang pasti akan menimbulkan masalah baru lagi, ya enggak ya.
Di Indonesia di awal tahun 90an juga pernah geger dan bermasalah untuk mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, STIP sampai dibahas di DPR segala, oleh karena ada mahasiswi yang setelah diterima, tidak diperkenankan mengikuti kuliah memakai jilbab.
Peraturan yang berlaku di STIP (dulu) semua mahasiswa harus ikut aturan akademis, yang tidak ada aturan soal boleh menggunakan jilbab, ………karena pa?. Mungkin saja dulunya pergurun tinggi ini banyak diminati kaum lelaki saja, tetapi sekarang kaum perempuan mendapat tantangan, gwa juga bisa kenapa enggak ……….ya kan. Peraturan memang suka terlambat mengikuti perkembangan jaman.
Mungkin ini tantangan atau ingin tampil beda, maka seoarang gadis 28 th Hizyaty di Johor dimana akademi itu berada ikut mendaftar untuk menjadi mahasiswa pelatin bomba atau pelatih pemadam kebakaran di perguruan tinggi itu.
Ternyata lamaran kuliah Hizyaty diterima dan dia tidak menyangka, begitu hari pertama kegiatan calon mahasiswa yang diterima masuk kampus, eh Hizyaty yang cantik dengan rambut ter-urai cukup panjang itu langsung digunduli seperti untuk semua calon mahasiswa lelaki, persis. Plontos….olalalaa.
Hizyati tentulah menangsi, walaupun tidak berteriak teriak, dia langsung tinggalkan itu kampus, mungkin dia bilang “Orra Patek - en “, sono gila apa!………...hahahaha, …….Onno Ae!. Kesian Hizyaty, pelecehan terhadap kaum perempuan?
Dikabarkan kemarin Menteri Perumahan dan Kerajaan Tempatan yang membawahi akademi itu telah meminta maaf kepada Hizyaty dan keluarganya atas perlakuan pihak pengurus akademi yang dinggap sudah keterlaluan. Mentang mentang sekolah yang banyak diminati kaum lelaki, langsung saja main gundul!…...hehe.
Ini pembelajaran bagi kita semua. Salahkan yang gundulin?……. Memang dilematis ternyata, karena aturan untuk menjadi mahasiswa pelatih pemadam kebakaran itu rambut harus dipotong pendek, tetapi dalam prakteknya di gunduli. Tidak ada aturan jika perempuan harus bagaimana.
Pihak adademi mungkin sudah benar disatu sisi, menerima sesiapa saja tanpa membedakn jenis kelamin lelaki atau permpuan. Mau lelaki atau perempuan asal mau dan mampu, tes lulus, ya sudah. Aturan main-nya yang belum siap dalam banyak hal aturan untuk kaum lelaki tidak cocok untuk kaum perempuan. Belum lagi aturan apakah nanti saat kuliah boleh menggunakan jilbab atau tidak?………Tidak boleh!………kenapa?,….. jaman sekarang pasti akan menimbulkan masalah baru lagi, ya enggak ya.
Di Indonesia di awal tahun 90an juga pernah geger dan bermasalah untuk mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, STIP sampai dibahas di DPR segala, oleh karena ada mahasiswi yang setelah diterima, tidak diperkenankan mengikuti kuliah memakai jilbab.
Peraturan yang berlaku di STIP (dulu) semua mahasiswa harus ikut aturan akademis, yang tidak ada aturan soal boleh menggunakan jilbab, ………karena pa?. Mungkin saja dulunya pergurun tinggi ini banyak diminati kaum lelaki saja, tetapi sekarang kaum perempuan mendapat tantangan, gwa juga bisa kenapa enggak ……….ya kan. Peraturan memang suka terlambat mengikuti perkembangan jaman.
0 Komentar:
Posting Komentar