CEMBURU, ISTRI DIGUNDULI, DIANIAYA HINGGA TEWAS

Tujuh belas tahun berumah tangga berakhir maut. Peristiwa menyedihkan ini menimpa pasangan suami istri yang dikaruniai empat anak. Sang istri dituduh selingkuh, disiksa suami dengan kejam hingga menemui ajal. Bahkan, sebelum dibunuh, rambut korban dibotaki kemudian dikurung di kamar. Kasus ini terjadi di Kampung Peutey, RT 03/01, Desa Tobat, Balaraja, Kabupaten Bekasi.

Nyonya Kusumawati, 33, tewas mengenaskan. Sekujur tubuh ibu empat orang anak ini penuh dengan luka akibat pukulan benda tumpul. Selain itu, di kepala korban yang sudah digunduli, juga ditemukan luka memar. Nyonya Kusumawati menemui ajal di rumah orang tuanya di Kampung Cibitung, RT 005/02, Desa Telaga Asih, Bekasi, Selasa (9/1) pagi.

Peristiwa penyiksaan yang meminta korban jiwa ini dilaporkan keluarga korban ke Polsek Cibitung. Semula petugas tidak mau gegabah menuduh Ilham, 40, sebagai pelaku pembunuh istrinya. Setelah meminta keterangan beberapa saksi, tersangka Ilham ditangkap seusai menghadiri pemakaman istrinya di Kampung Rawa Citra, Cikarang Barat. Disaksikan keluarga dan kerabat korban, suami kejam ini diborgol kemudian digiring ke mobil, Selasa siang.

Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, Ilham bekerja di pabrik. Namun karena biaya hidup membengkak, sang istri pun ikut mancari nafkah dengan bekerja di perusahaan penyalur tenaga kerja. Karena itu Kusumawati kerap pulang larut dan ini yang menjadi pangkal keributan mereka.

Pada 6 Januari lalu, sepulang kerja, korban diinterogasi suami tentang hubungannya dengan atasan. Karena tidak melakukan, korban mengelak tuduhan tersebut. Bahkan, Ny. Kusumawati dipaksa bersumpah sambil menginjak Al Quran.

Permintaan itu pun tidak dituruti korban. Tidak puas sumpah sang istri, akhirnya Al Quran dilayangkan ke wajah korban hingga tersungkur. Penyiksaan terus berlanjut. Pelaku menjambak rambut istrinya kemudian digunduli. Selanjutnya, dengan kejamnya Ilham membenturkan kepala korban ke tembok dan dadanya diinjak-injak.

“Ibu nangis ketika dipukuli Bapak,” kata Ria, anak korban, sambil mengatakan , malam itu juga, ibunya pulang ke rumah nenek di Cibitung. Namun hanya beberapa hari bertahan korban pun tewas.

Kepala Desa Telaga Asih, Wanda Suhanda, mengetahui ada warganya meninggal karena luka di sekujur tubuhnya segera melapor ke Polsek Cibitung. Polisi yang mendapat laporan segera mengecek jasad korban.

Sementara itu, beberapa kerabat korban segera memberitahu Ilham. “Saya tidak bilang kalau istrinya meninggal, tetapi ibu sakit sekarang di rumah sakit,” ujar Ny. Neni, kerabat korban yang ikut menjemput Ria dan Ilham ke Balaraja. Neni pun mengatakan beberapa tetangga di sana sudah tahu kalau korban sering dianiaya.

Ilham, suami ringan tangan ini diberi kesempatan oleh petugas Polsek Cibitung menghadiri pemakaman istrinya. Selanjutnya , lelaki asal NTB ini ditangkap di depan kuburan istrinya.

Ketika dikonfirmasi Pos Kota tentang tuduhan tersangka bahwa istrinya selingkuh dengan atasannya, Ilahm menolak menuduh istrinya selingkuh. “Saya Cuma tak senang dia jadi TKW,” kata Ilham.

0 Komentar:

Posting Komentar