WANITA JOKI 3 IN 1 DIGUNDULI PETUGAS SATPOL PP


Hari yang naas bagi Sugiharti (36). Joki 3 in 1 ini tak kunjung mendapat pelanggan. Tiba-tiba... Razia! Sugiharti tertangkap. Pedihnya, dia digunduli! Peristiwa memilukan ini terjadi pada 5 September 2006. Sugiharti kemudian melaporkan tindakan petugas Satpol PP itu ke LBH Jakarta. "Saya digunduli di depan anak saya. Saya tidak kuasa menolak. Anak saya menangis histeris melihat ibunya diperlakukan seperti itu. Pipi saya juga ditampar," kata Sugiharti saat mengadu di kantor LBH Jakarta, Jl Mendut, Jakarta, Kamis (14/9/2006). Dikisahkan Sugiharti, saat itu, seperti biasa, Sugiharti dan anaknya tengah menawarkan jasa sebagai joki 3 in 1 di Jl Imam Bonjol. Profesi ini dilakoninya sekadar bisa menyambung hidup di kota metropolitan. Lama Sugiharti menunggu, namun tidak ada pengemudi yang berminat menggunakan jasanya. Alih-alih mendapat pelanggan, yang datang justru mobil patroli Satpol PP Kecamatan Menteng. Razia! Kondisi semacam ini sudah sangat dipahami Sugiharti. Dia harus segera kabur. Namun apa daya, tenaganya sebagai wanita, apalagi harus menenteng anaknya yang masih balita, tidak sebanding dengan derap langkah tegap dan cepat para petugas satpol. Singkatnya, Sugiharti lalu digelandang ke Panti Sosial di Kedoya, Jakarta Selatan. Namun sebelum itu, terlebih dahulu wanita ini dibawa ke kantor Kecamatan Menteng. Di tempat inilah tragedi itu terjadi. Sugiharti digunduli dan pipinya bahkan ditampar.

Saat mengadu ke LBH, Sugiharti mengenakan kain penutup kepala. Ketika diminta menunjukkan kepalanya, terlihat pemandangan yang mengenaskan. Tidak ada lagi 'mahkota' di kepalanya. Meski tidak plontos, rambut di kepala Sugiharti tampak grepesan (banyak pitak). "Padahal dulu rambut saya sebahu. Ini masalah harga diri. Saya sekarang malu kalau bergaul dengan tetangga," isak wanita yang menghuni gubuk di bawah kolong jembatan Stasiun KA Cikini ini dengan mata berkaca-kaca. Sugiharti tidak bisa menerima perlakukan sewenang-wenang terhadap dirinya. Dia berniat menuntut petugas yang belum diketahui namanya itu. Apalagi saat berbuat kasar terhadap dirinya, petugas Satpol PP itu seperti orang mabuk. Jalannya pun sempoyongan. Tidak hanya Sugiharti yang menjadi korban kekonyolan petugas tersebut. 7 Joki lainnya yang tertangkap, juga mendapat perlakuan yang tidak manusiawi. Mereka ditendang dan dipukuli berulang kali. "Saya sempat mendengar petugas di Panti Kedoya mengeluh kalau dapat 'kiriman' dari Menteng. Selalu saja ada yang jadi korban kekerasan," ungkap wanita yang baru dibebaskan dari Panti Sosial Kedoya pada 13 September 2006 ini. 

0 Komentar:

Posting Komentar