TAMU DANAR BEREBUT INGIN DIGUNDULI


Bagi wanita, rambut sering ditempatkan sebagai hal yang sangat berharga. Itu disetarakan layaknya makhota. Karena itu, ketika ada wanita yang rela memonong rambutnya hingga gundul, ini menjadi hal yang mengundang decak heran dari sejumlah orang.

''Nama saya Indri, usia saya 39 tahun,'' tutur Ny Indri ketika menyerahkan pemangkasan rambutnya sampai gundul ke Calon Bupati (Cabup) pemenang Pilkada Wonogiri 2010 Danar Rahmanto, Jumat (17/9).

Ini yang membuat Danar menjadi haru, dan mencoba menanyakan apakah tekat cukur gundulnya sudah betul-betul bulat ? ''Empun, wong niki nadar (Sudah, karena ini nadar),'' tandas Indri.

Ibu rumah tangga yang telah dikarunia tiga anak ini, mengatakan, sejak awal punya nadar manakala Danar memenangi Pilkada Wonogiri, maka dia akan cukur gundul. ''Jadi jangan ragu-ragu lagi untuk menggunduli saya,'' ujar Indri yang mengaku sebagai warga asal Lingkungan Johokidul Kelurahan Giriwono Kecamatan Wonogiri Kota.

Untuk melunaskan nadar gundul, Indri datang ditemani kakaknya, Doni (43), ke rumah kediaman Danar Rahmanto di Dusun Kenteng Desa Ngadirojokidul Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri. Doni yang menemami adiknya, juga minta digunduli. Indri-Doni, merupakan bagian dari pendukung fanatik Danar Rahmanto. Begitu kepalanya telah gundul, Indri langsung berdiri meneriakkan takbir 'Allahuakbar'' keras-keras sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas.

Sejak tersiar Danar memenangi Pilkada Wonogiri 2010, tamu yang berdatangan ke rumah bagai 'mbanyu mili' (mengalir) silih berganti. Dari sejumlah yang hadir, ada yang kemudian berebut untuk minta digunduli. Sebagian tamu lainnya, datang menyampaikan ucapan selamat, menyampaikan rasa kagumnya, memuji, dan sebagian lainnya mendoakan agar Danar kelak sukses menjadi Bupati Wonogiri. Ramai-ramai minta cukur gundul, telah dilakukan sejak Kamis sore (16/7), setelah dalam perhitungan sementara perolehan suara, Danar diindikasikan memenangi Pilkada. Acara cukur gundul ini, masih saja terus berlanjut silih berganti.

Kamidin (48) petani dari Desa Ngreco dan Katino (53) dari Desa Gayam Pondok, datang bertamu ke rumah Danar untuk menyampaikan ucapan selamat. ''Saya datang ke sini, setelah mendengar siaran televisi yang menyebutkan Mas Danar menang,'' ujar keduanya. Sebagian warga, berdatangan setelah membaca koran Danar menang.

Ny Pani (48), bakul jamu gendong, tergopoh-gopoh menyalami Danar, sambil menangis haru. Wanita dari Desa Blabak Pondok Kecamatan Ngadirojo ini, mengaku punya kedekatan dengan Danar, karena menjadi salah satu langganan jamunya. ''Waktu mendaftarkan saya ikut mengantarkan ke KPU, dengan tetap menggendong jamu. Saya senang kalau kemudian ternyata Mas Danar yang menang,'' ujar Ny Pani.

Segala Elemen
Tamu Danar mengalir dari segala strata dan elemen masyarakat. MulaI dari petani, buruh, kuli angkut, kernet dan sopir mobil angkutan umum, bakul pasar, pamong desa, tokoh pemuda, pesilat, tokoh masyarakat dan sebagian pejabat sipil, kepolisian dan militer. Juga dari kalangan rekan sesama pebisnis. Bank Jateng Cabang Wonogiri, juga mengirimkan karangan bunga tanda ucapan selamat.

Wiwik Budi Priyanto, yang menjadi petugas among tamu, mengatakan, banyak petani pedesaan yang datang membawa oleh-oleh panenan singkong, kacang, kedelai dan jagung rebus. Mereka minta, agar oleh-olehnya itu dapat disuguhkan kepada para tamu yang membanjiri rumah Danar pasca-pelaksanaan Pilkada, untuk pesta pemenangannya.

Masyarakat marginal lapis bawah ini, berharap Danar kelak mampu menjadi pamomong dan pengayom rakyat Wonogiri, termasuk warga yang hidup di pedesaan. ''Ini sungguh membuat hati saya jadi trenyuh dan terharu. Semoga ini dapat makin meneguhkan saya, untuk kelak mampu membawakan amanah dalam memimpin Wonogiri,'' ujar Danar.

0 Komentar:

Posting Komentar